Kalau saat ini lo baru mencari game tersebut, sudah terlambat. Hal yang sama juga gua rasakan, ketika harus menelan pil pahit kalau game tersebut saat ini sudah tidak ada yang menjualnya. Drakuli, PSenterprise dan toko-toko game yang ada di Jakarta pada saat ini kehabisan stock Animal Crossing yang laku keras.

Dirilis pada 20 Maret silam, game tesebut seakan menjadi ‘obat’ yang paling cocok untuk menemani sebagian besar rakyat Indonesia yang memiliki konsol Nintendo Switch. Bahkan para influencer dan beberapa artis sempat mengunggah kegiatan mereka bermain game tersebut, Cindercella salah satunya.

Cindercella bahkan membuat 1 highlight di profile Instagramnya, khusus Animal Crossing : New Horizons loh. Menariknya selama gua memiliki consol Nintendo Switch, ini kali pertama sebuah game bisa ludes terjual dan sangat susah untuk dibeli.

Sebagian besar yang saat ini baca artikel ini dan sudah punya, atau bahkan sudah memainkan game ini, kemungkinan besar adalah mereka yang sudah ikutan pre-order dari jauh-jauh hari atau ‘gercep’ membeli pas hari rilisnya.

Gua sendiri ceritanya tidak ikut pre-order karena lagi menghemat dan masih ragu apakah harus beli atau enggak, tapi karena banyak teman gua yang sudah main dan mereka mengupload ke social media soal menarik dan serunya game tersebut, gua jadi penasaran dan ingin membeli.

Namun sayang gua kehabisan ;(

Kenapa bisa Ludes?

Animal Crossing tidaklah seperti game lain pada umumnya, tidak ada pertarungan, batas waktu atau bahkan musuh/ boss yang harus dikalahkan. Mirip seperti Stardew Valley, tugas yang harus dilakukan di dalam game adalah ‘bersantai’ dan menikmati ‘me time’.

Tugas sehari-hari yang bisa dilakukan adalah mengambil buah, memancing, mendekorasi rumah dan membantu tetangga di game, semuanya bebas tergantung bagaimana lo ingin memainkan game tersebut.

Still from Animal Crossing
via Wired.com

Salah satu fitur menarik dari Animal Crossing adalah ‘online meeting’ yang bisa dilakukan di game tersebut, di saat lo dan gua harus melakukan ‘social distancing‘ di dunia nyata, di game tersebut lo bisa bersosialisasi tanpa batas, salah satunya dengan mengunjungi pulau milik teman lo atau sebaliknya.

Fitur tersebut merupakan point plus dari Animal Crossing : New Horizons, jika pada game lain bertemu ‘online’ untuk ‘ber-adu’, di game ini lo bisa menikmati waktu bersama tema lo sambil mengitari pulau, atauh bahkan memancing bersama.

a young pink-haired girl and a smiling frog enjoy the rain near a tent in Animal Crossing: New Horizons
via Polygon.com

Apa yang ditawarkan oleh game ini seakan sebuah ‘jawaban‘ yang dibutuhkan oleh sebagian besar orang yang saat ini ‘tertekan’ dengan keadaan virus covid-19, melansir sebuah review di wired.com, sang penulis Louryn Strampe mengaku bahwa memainkan game tersebut selama 12 jam beruntun adalah keputusan terbaik yang dia bisa lakukan untuk mengistirahatkan ‘mentalnya‘ yang lelah akan berita yang beredar.

Animal Crossing mendapatkan review yang nyaris sempurna, dan sebagian besar dari review tersebut setuju kalau game ini adalah ‘obat’ di tengah krisis yang melanda dunia saat ini, so itu bisa jadi salah satu alasan kenapa game ini ludes terjual.

Terujual 1.88 Juta Kopi dalam 3 Hari

Wow! wajar saja ludes, game tersebut ternyata laku terjual sebanyak 1,88 juta kopi dalam waktu tiga hari, begitu seperti dilansir majalah Famitsu. Hal tersebut menempatkan Animal Crossing di posisi nomor 1 untuk saaat ini, belum lagi jumlah tersebut akan terus bertambah dalam beberapa waktu kedepan mengingat masih banyak yang menunggu untuk bisa membeli game tersebut.

Animal Crossing: New Horizons Review
via Nintendo

Animal Crossing juga ternyata memiliki dampak pada penjual Ninetdo Switch sendiri, dalam periode 16 Maret sampai 22 Maret 2020, ada 392.576 unit Nintendo Switch (termaksud Nintendo Switch Lite) yang terjual .

Sang produser, Highasi Nogami menjelaskan bagaimana para pengguna bisa menjadikan game tersebut sebagai ‘jalan keluar‘ dari apa yang sedang dihadapi di kehidupan nyata. ‘Kami sudah merencanakan merilis game ini cukup lama, dan waktu peluncurannya memang kurang tepat jika melihat situasi yang sedang terjadi di dunia saat ini. Aku sangat sedih melihat apa yang terjadi. Soal waktu rilis, kami berharap bahwa para fans Animal Crossing bisa menggunakan game ini sebagai sebuah ‘escape’. Sehingga mereka bisa sedikit ‘bersuka’ pada masa yang sukar ini’.

Kalau melihat beberapa teman yang main sih, memang sepertinya game ini cocok banget buat melepas penat sama kondisi yang terjadi sekarang ini. Gua sendiri sampai saat ini masih mencari, karena kalau pun ada yang menjualnya saat ini, sudah pasti harganya tidak masuk diakal.

Pilihan lain buat lo yang tidak sabaran adalah mendownload dari Nintendo E-shop, sekitar 60USD kalau tidak salah. So nunggu harga turun? Atau beli sekarang juga?

Your call.

Baca juga: Animal Crossing, Teman Terbaik-ku Saat #DIRUMAHAJA