Let’s hope not

Setelah lama dinanti, perilisan PlayStation 5 dan Xbox Series X tahun ini berkemungkinan bakal ditunda karena pandemi virus Corona. Hal ini dilakukan karena penyebaran virus tersebut yang nggak hanya mempengaruhi kesehatan publik, tapi juga berdampak pada sektor ekonomi dan saham.

Kemungkinan terburuk, perilisan kedua konsol tersebut mungkin bakal terhambat hingga tahun depan. Hal ini terungkap lewat pernyataan resmi U.S. International Development Finance Corporation (DFC) beberapa waktu lalu.

Virus Corona berkemungkinan memberi dampak besar berjangka pendek pada pengiriman kedua sistem tersebut. Bahkan ada kemungkinan kuat salah satu atau bahkan kedua sistem tersebut mungkin tidak akan diluncurkan pada tahun 2020. Jika kedua sistem tersebut tetap akan diluncurkan, suplai barang berkemungkinan terhambat dan membuat harga kedua sistem tersebut naik lebih tinggi dari kalkulasi harga awal.

View this post on Instagram

Nemesis – 1999 vs. 2020

A post shared by PlayStation (@playstation) on

Kondisi ekonomi saat ini penuh dengan ketidakpastian yang tidak terduga. Bahkan jika situasi ini mereda dalam kurun waktu beberapa minggu, proses pembuatan dan perilisan sistem game terbaru sudah lebih terlanjur berdampak dengan parah.

Nggak cuma video game

Video game bukan satu-satunya bidang yang terpengaruh virus ini. Brand sportswear seperti adidas, Nike dan PUMA bahkan harus merugi akibat wabah ini.

Sampai saat ini, penjualan adidas di kawasan Cina, Taiwan dan Hong Kong anjlok hingga 80% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kerugian adidas ini diperkirakan akan terus berlangsung selama bulan Maret, dengan nilai kerugian berkisar dari EUR800 juta hingga EUR1 miliar (sekitar IDR13,2 triliun hingga IDR14,7 triliun).

Kerugian ini juga berpengaruh pada penurunan nilai saham Adidas. Setelah mengalami penurunan yang konstan, Rabu 11 Maret lalu, nilai saham Adidas akhirnya mencapai nilai penurunan hingga 10%. Senada dengan adidas, Nike dan PUMA juga mengalami kerugian di pasar saham dengan persentase penurunan nilai saham 3% dan 3.2%.