Selamat hari musik nasional Indonesia!

Sejarah musik Indonesia merentang jauh, bahkan sebelum platform streaming musik ada.

Sayangnya banyak orang masih nggak tau dengan sejarah-sejarah unik tersebut.

Berikut beberapa di antaranya!


  • W.R. Soepratman sempet jadi anak band

Sebelum dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia, ternyata W.R. Soepratman sempet jadi anak band!

Ia adalah anggota dari grup jazz asal Makassar bernama Black and White Jazz Band. Band tersebut berdiri untuk melambangkan hubungan baik antara orang kulit putih (Belanda) dan sawo matang (Indonesia).

W.R. Soepratman pun berperan sebagai pemain biola. Performanya di band tersebut berhasil bikin banyak orang kepincut, bahkan bikin band tersebut punya jadwal manggung yang padat.

Selamat hari musik nasional Indonesia!

  • Tielman Brothers, band rock pertama yang berhasil go international

Jauh sebelum NIKI dan Rich Brian, Indonesia sudah sempat menembus pasar internasional berkat band rock and roll The Tielman Brothers.

Uniknya, band tersebut memadukan musik Indonesia dan Barat, dengan akar pada musik Keroncong.

Mereka sempat tampil untuk Presiden Soekarno pada tahun 1949 dan disebut-sebut memperkenalkan musik rock sebelum The Beatles.

  • Elvy Sukaesih perkenalkan musik dangdut ke Jepang pada tahun 1992

Elvy Sukaesih, sosok musisi yang dijuluki ratu dangdut, ternyata sempat memperkenalkan musik tersebut di Jepang.

Lagunya yang bertajuk “Bisik-Bisik Tetangga” menuai respon positif di Jepang. Ia bahkan sempat diajak untuk tampil di Tokyo Live Show 1991 diiringi oleh grup orkestra Tokyo Ska Paradise.

Nggak cuma itu, pada tahun 1992, seorang pencipta lagu asal Jepang bernama Rei Nakanishi sempat membuat lagu berjudul “Koi no Fuga” untuk Elvy. Satu tahun berselang, Elvy merilis versi Indonesian dari lagu tersebut dan diberi judul “Jangan Kau Pergi.”

  • Lagu “Doi” milik Kangen Band pernah jadi subjek penelitian akademisi luar negeri

Percaya atau nggak, Kangen Band sempet jadi subjek penelitian akademisi luar negeri.

Sosok tersebut bernama Emma Baulch dan dikenal sebagai seorang periset dan associate professor/lektor kepala Monash University, Malaysia.

Dalam artikel berjudul “Longing Band Play at Beautiful Hope” yang Emma tulis, ia menjelaskan bagaimana masyarakat mengonsumsi lagu dan panggung Kangen Band, serta bagaimana band tersebut mendapatkan label ‘pop Melayu’ yang dianggap sebagai pembeda kelas musik pop Indonesia di awal 2000-an.

  • NIKI, musisi Indonesia pertama yang menembus 100 juta streams di Spotify

NIKI berhasil cetak sejarah sebagai musisi Indonesia pertama yang tembus 1.25 streams di Spotify.

Prestasi ini tentu bukan tanpa alasan. Musisi 23 tahun tersebut sudah merilis sejumlah hits, termasuk single “Lowkey” yang sudah didengarkan lebih dari 100 juta kali.

Nggak cuma itu, album debutnya yang bertajuk “Moonchild” juga menuai reaksi positif, bahkan dinobatkan sebagai Best Asian Album pada 2020 versi NME Magazine.

https://www.instagram.com/nikizefanya/?utm_source=ig_embed&ig_rid=9492178f-b9c6-4001-81dd-c97532540820